Buton adalah nama sebuah pulau di Jazirah Sulawesi. Yang menurut sumber lokal (mitos lokal) muncul dari buih ombak (bura satongka). Buton sebagai suatu Kerajaan/Kesultanan mulai dikenal dalam Sejarah Indonesia karena telah tercatat dalam naskah Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada Tahun 1365 Masehi
Lwirning dharmma karsyanika -/- nang sumpun rupit mwang pilan, (38a) len tekang pucangan jagaddhita pawitra mwang gutun tan kasah, kapwa tekahana pratista sabha len lingga pranala pupun, mpungku sthapaka sang maha guru panengguhning sarat kottama.
Desa-desa tempat keresian yakni: Sumpun, Rupit, dan Pilan lain pula Pucangan, Jagadhita, Pawitra, tidak dilupakan Butun, di semua itu ada taman indah, lingga dan saluran-saluran air, pendeta Budha tersohor maha guru di dunia amat mulia (Wirama 78, Pupuh LXXVIII dalam naskah Nagarakrtagama).
Raja Buton pertama adalah seorang perempuan yang bernama Wa Kaa Kaa. Wa kaa kaa atau Tu We Khan dinobatkan sebagai raja Buton sekitar tahun 1330 M. Negeri Buton sebelum terintegras ke dalam NKRI memliki 6 Raja atau Ratu dan 38 Sultan. Sebelum 1960 orang yang tinggal daerah atau wilayah Kesultanan Buton disebut orang Buton. Setelah melalui proses yang cukup panjang daerah kesultanan Buton telah menjelma menjadi enam daerah otonom tingkat dua yaitu Baubau, Buton, Wakatobi, Bombana, Muna, dan Buton Utara ( Buton Selatan, Buton Tengah, dan Muna Barat, menurut catatan Coopenger 2010 termasuk p. Wawonii/konawe kepulauan).
Wolio adalah pusat pemerintahan kerajaan/kesultanan Buton. Wolio sebagai pusat Kesultanan, sampai saat ini pula masih menyimpan, dan dapat disaksikan benda-benda hasil karya masyarakat berupa peninggalan sejarah, budaya arkeologi seperti tiang bendera, masjid agung keraton, Masjid Kuba Baadia, dan beberapa buah benteng yang merupakan saksi kongkrit peninggalan sejarah kejayaan masa lalu.Pada dasarnya, wilayahnya meliputi sekitar Benteng Keraton Buton. Jika diperluas, maka Wolio meliputi kota Baubau saat ini. Jadi dapat dikatakan bahwa kota Baubau merupakan penjelmaan dari ibu kota kerajaan dan kesultanan Buton yang sebelumnya bernama Wolio.
Baubau dalam bahasa Wolio adalah bhaau (baru) berarti pembaharuan yang terus-menerus (sa bhaau-bhaau). Baubau pada dasarnya adalah perluasan ibu kota kesultananan yang sebelumnya berpusat di Wolio atau penduduk setempat menyebutnya Keraton. Baubau mulai terbentuk seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Pemaknaan Bhaau yang berarti baru, juga bermakna kondisi masyarakat yang selalu bersifat dinamis yang selalu memperbaharui diri dalam beradaptasi dengan segala macam tuntutan kehidupan sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu nara sumber penulis bercerita bahwa Baubau adalah bermakna kota baru, seperti halnya; New York, New Delhi, New Zeland, New Mexico dan lain sebagainya.
Kota Baubau mempunyai posisi yang strategis dan andil yang signifikan bagi dinamika kontinuitas sebuah peradaban di Jazirah Sulawesi bagian Tenggara yang terrefleksi dari kedudukannya sebagai pusat pemerintahan kerajaan /kesultanan Buton. Sejak tahun 1870 Baubau menjadi pusat administrasi Hindia Belanda dan pada tahun 1911 Baubau dijadikan ibukota Afdeling Oost Celebes (Sulawesi Timur). Pada tahun 1950an-1964 menjadi ibu kota kabupaten Sulawesi Tenggara dan 1964 sampai 2001 menjadi ibukota Kabupaten Buton. Dewasa ini Baubau adalah sebuah Pemerintahan Kota di pulau Buton, Sulawesi Tenggara, memperoleh status kota pada tanggal 21 Juni 2001 berdasarkan UU No. 13 Tahun 2001.
Kalau boleh penulis beranalogi bahwa: Buton, Wolio, dan Baubau seperti halnya Amerika Serikat, Washington, dan New Work. Amerika Serikat adalah Buton bersama Baratanya. Washington ibu kota USA adalah sama halnya dengan Wolio sebagai ibu kota Buton, dan New Work, kota baru adalah Baubau.
Baubau ada karena kebutuhan Buton yang semakin lama semakin besar untuk menammpung arus globalisasi dunia Luar (luar Buton). Baubau menjadi "the NEW CITY" untuk mewadahi keinginan yang semakin berragam. Namun demikian, rohnya tetap pada pancaran Buton dan Wolio. Kira-kira demikian menurut hasil diskusi dan telaah penulis bersama para nara sumber yang penulis temui baru-baru ini.
Rabu, 08 April 2015
benteng keraton ANTARA BUTON, WOLIO, DAN BAUBAU.
Related Posts
BUKU PANDUAN KAWASAN BENTENG KERATON BUTON
07/04/2015 - 0 Commentdaftar raja dan sultan Buton
07/04/2015 - 0 CommentPERJALANAN ARUNG PALAKA DARI BONE MENUJU BUTON
07/04/2015 - 0 Commentbenteng keraton "Awal Lahirnya Falsafah Perjuangan Kesultanan Buton & Agama Islam"
05/04/2015 - 0 Commentbenteng keraton "Padhamara Koae (Lampu Berkaki)"
04/04/2015 - 0 Commentbenteng keraton La Jampi Sultan Kaimudiin
03/04/2015 - 1 Comment
Label:
benteng keraton
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Tulis dgn sumbernya/penulisnya.. Artikel ini tulisan saya...
Posting Komentar
<<<>>>