Berikut ini daftar raja dan sultan yang pernah berkuasa di Buton. Gelar
raja menunjukkan periode pra Islam, sementara gelar sultan menunjukkan
periode Islam.
Raja-raja:
1. Rajaputri Wa Kaa Kaa (Pertengahan Abad XIV)
2. Rajaputri Bulawambona (Akhir Abad XIV)
3. Raja Bancapatola/Bataraguru (Awal Abad XV)
4. Raja Tuarade (Akhir Abad XV)
5. Rajamulae (Awal Abad XVI)
6. Raja Murhum (1538-1558)
Sultan-sultan:
1. Lakilaponto (Murhum) / Sultan Kaimuddin Khalifatul Khamis (1558-1584 M)
2. La Tumpamasi / Sultan Kaimuddin (1584-1591)
3. La Sangaji / Sultan Kaimuddin (1591-1597 M)
4. La Elangi / Sultan Dayanu Ikhsanuddin (1597-1631 M)
5. La Balawo / Sultan Abdul Wahab (1631-1632)
6. La Buke / Sultan Gafurul Wadudu (1632-1645)
7. La Saparigau (1645-1647 M)
8. La Cila / Sultan Mardan Ali (1647-1654 M)
9. La Awu / Sultan Malik Sirullah (1654-1664 M)
10. La Simbata / Sultan Adilil Rakhim (1664-1669 M)
11. La Tangka Raja / Sultan Dayanu Kaimuddin (1669-1672 M)
12. La Tumpamana / Sultan Zainuddin (1680-1688 M)
13. La Umati / Sultan Liyauddin Ismail (1688-1695 M)
14. La Dini / Sultan Syaifuddin (1695-1702 M)
15. La Rabaenga / Sultan Syaiful Rijali (1702 M)
16. La Sadaha / Sultan Syamsuddin (1702-1709 M)
17. La Ibi / Sultan Nasiruddin (1709-1711 M)
18. La Tumparasi / Sultan Muzhiruddin Abdul Rasyid (1711-1712M)
19. Langkariri / Sultan Sakiyuddin Durul Alam (1712-1750 M)
20. La Karambau / Sultan Himayatuddin Muh. Saidi (1750-1752 M)
21. Hamim / Sultan Sakiyuddin (1752-1759 M)
22. La Maani / Sultan Rafiuddin (1759-1760 M)
23. La Karambau / Sultan Himayatuddin Muh. Saidi (1760-1763 M)
24. La Jampi / Sultan Kaimuddin (1763-1788 M)
25. La Masalalamu / Sultan Alimuddin (1788-1791 M)
26. La Kopuru / Sultan Muhayuddin Abdul Gafur (1791-1799 M)
27. La Badaru / Sultan Dayanu Asraruddin (1799-1822 M)
28. La Dani / Sultan Muh. Anharuddin (1822-1823 M)
29. La Ode Muh. Idrus / Sultan Muh. Idrus Kaimuddin (1824-1851 M)
30. La Ode Muh. Isa / Sultan Muh. Isa Kaimuddin (1851-1871 M)
31. La Ode Muh. Salihi / Sultan Muh.Salihi Kaimuddin (1871-1885 M)
32. La Ode Muh. Umar / Sultan Muh. Umar Kaimuddin (1886-1904 M)
33. La Ode Muh. Asikin / Sultan Muh. Adilil Rakhim (1906-1911 M)
34. La Ode Muh. Husain / Sultan Muh. Husaini Dayanu Ikhsanu Kaimuddin (1914 M)
35. La Ode Muh. Ali / Sultan Muh. Ali Kaimuddin (1918-1921 M)
36. La Ode Muh. Syafiu / Sultan Muh. Syafiul Anami (1922-1924 M)
37. La Ode Muh. Hamidi / Sultan Muh. Hamidi Kaimuddin (1927-1937 M)
38. La Ode Muh. Falihi / Sultan Muh. Falihi Kaimuddin (1938-1960 M).
Kamis, 26 Maret 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 komentar:
Ada sodara yang berkomentar disebuah blog yang menanyakan perbedaan gelar La Ode. padahal kalau dilihat dari urutan sultan Buton mereka menggunakan nama dengan berwalan LA.
Menurut yang pernah saya dengar dari kalangan orang tua yang berasal dari turunan Buton bahwa, gelar La Ode adalah gelar pemberian dari kesultanan Buton yang pada saat menyepakati dalam pemerintahan untuk diangkat menjadi orang yang dipercaya. Jadi sudah jelas, turunan yang awalan nama menggunakan LA lebih tinggi dari pada gelar La Ode. Hal ini kita bisa melihat langsung urutan turunan-turunan Raja atau Sultan Buton dari 1 sampai 28, menggunakan nama dengan awalan LA sedangkan nama La Ode, sudah urutan Sultan Buton yang ke 29 sampai 38.
Namun seiring berjalannya waktu, turunan Buton sampai sekarang banyak yang sudah tidak mengggunakan nama dengan awalan La yang seharusnya menjadi kebanggaan sendiri sebagai turunan Buton, menjadi ciri chas daerah masyarakat Buton, menjadi keunikan daerah masyarakat buton. dan merupakan bentuk persaudaraan, asal usul yang sama yang kuat dimanapun mereka berada yang didentik dengan nama yang berwalan LA bagi laki-laki dan WA bagi perempuan yang harus di jaga.
Ini komentar saya, mohon Teman-teman dan saudara yang lebih mengetahui tentang sejarah Buton bisa meluruskan apa yang saya tulis
Demi perbaiakan, terimakasih
Salam : Bahichie....
Suatu saat nanti kami keluarga la ode kaloli akan silahtuhrami ke kerajaan buton. Insyah allah
Anda boleh hubungi saya d loasland07@gmail.com atau sms di no 081247688000
Semoga generasi muda Buton yg akan datang, dapat mengetahui nama-nama raja dan sultan Buton,,,sehingga pengetahuan akan kerajaan dan kebudayaan Buton tetap lestari...
Kakek saya bernama La pandde dan Datuk bernama La buaka bin La tang pandde ,apa ini keturunan button
Kakek saya org buton bernama La Abuba bin La Pane dari Bau bau...dan kakek sy perantauan ada di bumi kaltara skrg almarhum, adakah kerabat mengenal di buton krn kami cucu2 nya tdk tahu kerabat2 yg ada di buton.
Allahyarham bapak saya La Sima, saya anaknya La Diana dari Malaysia mencari saudara bapak yang sudah hilang. Dulu keketahuan tinggal di Bau Bau,jika ada yg kenal sila email kepada saya lieyamwrich@gmail.com
Banyak yang pake la sudara.saya mau tanya la sangaji asli nya dari mana dan ada berapa dan jumlah sangaji ada berapa.
Maaf saudara penulis sejarah Buton yang tertera sudah masuk di tahap pananyaan politik hingg sudah terbalik
Sejarah Buton
Yang paling tau adalah keturunan dari syeh ,,,,,, suami dari wa Kaka
Sebutan lA /la Ode / laode pada sejarahnya ada
Yang asli dari anak dri raja pertama setelah panjang menjalani kehidupan singkat saja,LA masih menceritakan itu bahwa sebutan dari suku Buton dan laode adalah orang kepercayaan kerajaan tapi nama asli dari suku raja dari anak raja Buton pertama adalah LA ODE bukan LA /laode
Singakt cerita oqnggilan tersebut tergantung dari pernikahan antara keturunan raja dan bukan raja
Maksudnya lakinya bukan keturunan raja istirinya adalah keturunan Raja sebutannya Laode kalaw raja LK nya dan wanitanya Keturunan Raja Sebutqnnya Adalah LA ODE bukan LA Atau laode
Saudara L Harudin, saya sarankan anda terus memperdalam kajian ttg buton, konsisten dgn metode ilmiah dn hindari berkomentar tanpa dasar. Klo tidak tau, jgn seolah olah tau, katakan sj tidak tau. Itu aja
Datu saya sultan la jampi dan sultan la badaru tdk ada gelar depannya pakai laode mengapa sultan ke 29 s/d sultan ke 38 memakai laode
Apakah gelar depan laode dan waode apakah benar keturunan bangsawan/bukan
Mohon penjelasannya yg valid yg bisa kuterima
silsilah keturunan
abdul wahid punya istri hadija
anaknya.
1. laode karimuna
2. ma lomba-komba
3. ma larihi
1.1. Laode karimuna punya istri madalena di karunia anak 4
1. laode santo
2. abd. kadir jailani
3. sultan murhum / lakilaponto
4. Wakobo
1.1.1 laode santo istri sisida
anaknya:
1. bilaning
2. tiging
3. sattuang
4. muriang
5. riamang
6. damung
7. jatung
8. robeng
9. annaro'
10 haya
11. mayyo
1.1.1.3 Sattuang istrinya daping
anaknya.
1. buddurang
2. H.laibu
3. lakobe
4. Hj. saharina
5. wa ode
1.1.1.3.2 haji laibu istrinya Hati
anaknya .
1. lilis/ musliadi
2. tatti
3. surni
4. irma/mpelang
5. bahuja
6. boy
7. sandi
saya putra dari bapak lilis/musliadi
Masih bingung dengan gelar LA di Sultan no 28 kenapa di no 29 bisa ada nama gelar LA ODE
Membaca dari coment di atas LA ODE di berikan gelar oleh KESULTANAN BUTON kenapa harus di tambah nama ODE dan sejarah dari Kesultanan pertama hanya LA. Maaf kalo ada salah kata² saya hanya ingin belajar sejarah kesulatan buton
Terima kasih kalo ada yg memberikan saya pencerahan dalam sejarah Kesultanan Buton 🙏🙏🙏
Posting Komentar
<<<>>>